Jumat, 09 September 2011

kegagalan awal dari segalanya

 Sejarah telah menunjukkan bahwa pemenang-pemenang yang terkenal biasanya menemui hambatan yang menyakitkan sebelum mereka berhasil. Kegagalan itu untuk diterima dan diakui, tidak perlu mencari kambing hitam untuk disalahkan sebagai penyebab kegagalan. Masa lalu, situasi, lingkungan atau orang tua bukanlah faktor penyebab kegagalan. Kita sendirilah yang bertanggung jawab atas setiap kegagalan yang terjadi. Menyalahkan situasi atau orang lain hanyalah usaha untuk melarikan diri dari kenyataan. Langkah yang paling bijak adalah menerimanya sebagai kenyataan. Kalau kita telah melakukan kesalahan yang menyebabkan kegagalan, akuilah. Hanya dengan mengakui dan menerimanya, beban akibat kegagalan akan terasa lebih ringan dan kita akan segera siap untuk meninggalkan kegagalan. Kegagalan itu manusiawi dan alami Berapa kali manusia mengalami kegagalan ketika hendak meraih apa yang diinginkannya? Ada banyak contoh di sekitar kita yang menunjukkan bahwa kegagalan itu manusiawi dan alami. Jadi, jika sebagai manusia kita mengalami kegagalan, maka itu adalah hal yang manusiawi, hal yang biasa. Tidak ada yang aneh, tidak ada yang memalukan dan tidak ada yang menakutkan. Kegagalan itu tidak ada hubungannya dengan harga diri Kalau Anda bereaksi negatif terhadap kegagalan, kegagalan itu akan terasa menyakitkan. Ada orang yang menjadi malu, kecewa, sedih dan frustasi ketika mengalami kegagalan. Padahal kegagalan dan harga diri adalah dua hal yang terpisah. Anda tetap seorang pribadi yang punya harga diri, meskipun Anda mengalami kegagalan.Tidak ada yang menilai Anda rendah karena gagal. Anda sendirilah yang mengatakan pada diri sendiri. Orang-orang besar yang namanya mengukir sejarah, atlet-atlet profesional, bintang-bintang populer mungkin tidak akan menjadi besar dan terkenal bila mereka selalu menghubungkan kegagalan mereka dengan harga dirinya. Kegagalan itu bukan alasan untuk berhenti Ketika mengalami kegagalan bersikaplah persis seperti yang Anda lakukan ketika masih bayi. Berapa hari Anda menangisi kejatuhan Anda ketika sedang belajar berjalan? Tidak! Yang dulu Anda lakukan adalah bangun dan mencoba berjalan lagi hingga akhirnya Anda tidak hanya bisa berjalan, tapi juga berlari! Berapa jam Anda menghukum diri sendiri ketika tidak berhasil mengucapkan satu atau dua kata yang ingin Anda katakan? Meski ngawur dan tidak jelas lafalnya, Anda terus mencoba sampai akhirnya Anda menguasai beribu-ribu kata. Jadi, tidak ada pilihan yang lebih baik kecuali melanjutkan usaha, perjuangan atau apapun yang ingin Anda raih. Kegagalan adalah sukses yang tertunda Sejarah telah dan akan terus membuktikan bahwa orang-orang besar yang sukses pernah mengalami kegagalan, bukan satu atau dua kali, bahkan ada yang berpuluh-puluh kali dan beratus-ratus kali. Thomas Alfa Edison mengalami banyak kegagalan sebelum menemukan bola listrik. Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar dan beberapa kali bangkrut sebelum pada akhirnya dia berhasil membangun Disneys Land. Itu hanya dua dari beribu-ribu contoh yang menunjukkan bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. Kegagalan itu pelajaran yang sangat berharga Konon keledai yang terkenal dungu itu tidak pernah jatuh dua kali ke dalam lubang yang sama. Apalagi manusia yang dikaruniai kemampuan untuk  belajar. Kita bisa menarik pelajaran dari setiap kegagalan yang kita alami. Petinju yang kalah KO bisa belajar lebih banyak mengenai peta kekuatan dan kelemahan lawannya. Setiap kali mengalami kegagalan, pastikan Anda mendapat pelajaran berharga dan pastikan usaha berikutnya lebih bermutu. Next time will better…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar