Senin, 12 Desember 2011

Answering Athink alone at last : 11 Lagu dalam 6 Jam!

[Jakarta 3/12/11] Setelah tiba di studio Riverbrick, Jakarta pada siang hari Athink, Ucay, Ubey, Gagan, Kikio, dan saya tidak menunggu lama untuk setting rekaman. Diterima dengan hangat oleh Fajar dan Satrio ALEXA sambil menunggu setting alat kita mengobrol dengan santai di lounge nyaman mereka dibelakang lokasi studio. Rekaman untuk album ke-3 sesi kali ini kita lakukan khusus untuk instrumen, khususnya Bass dan Gitar.
Sesi pertama di Riverbrick langsung dilakukan oleh Ubey, dengan tantangan menyelesaikan rekaman untuk sound bass dalam satu hari. Dua minggu sebelumnya, Athink menyelesaikan seluruh sesi rekaman drumnya dalam 2 hari di Studio Kill yang berlokasi di Cimuncang, Bandung. Kali ini Ubey melakukan hal yang extra amazing! Seluruh 11 lagu yang direncanakan diselesaikan dalam waktu 1 hari bisa diselesaikan dalam waktu 6 jam! How cool is that? hahaha… Kita tanyakan Ubey apa rahasianya bisa “seedan” itu dia menyelesaikan pekerjaannya begitu cepat.
“Fokus, totalitas, dan prioritas!”, itu yang dikatakan Ubey kepada saya ketika ditanya kenapa bisa menyelesaikan sesi rekamannya lebih cepat dari yang direncanakan. Dalam rubrik indiebandung.com (1/12/11) disebutkan bahwa memang jika para musisi indie sudah kepepet dengan deadline, metode seperti inilah yang efektif dilakukan. “Fokus, totalitas, dan prioritas” tampaknya formula yang tepat untuk mendukung proses rekaman yang dikejar deadline ini.
Jauh dari proses rekaman yang tergesa-gesa, selama ini proses rekaman yang kita lakukan tetap dibawa santai dan rapih. Dengan formula yang disebut Ubey di atas, rencana menghasilkan materi lagu dalam album yang berkualitas bisa dikejar. Ubey sendiri yakin bahwa album ini bisa terselesaikan dengan baik walaupun kebanyakan dalam prosesnya kita lakukan dengan proses DIY. 
Saya banyak berpikir sejak rekaman semalam yang dilakukan Ubey. Bahwa proses produksi musik itu sebenarnya bisa dilakukan dengan efisien dan efektif jika kita punya keinginan yang kuat dan dibarengi dengan persiapan yang matang. Sehingga ketika para musisi memasuki dapur rekaman, mereka tidak buang-buang waktu lagi ketika ada kesempatan. Sebaliknya, jika keinginan kita kurang, persiapan tidak matang, otomatis proses produksi juga akan terbengkalai dan akan memakan waktu dan biaya yang sangat mahal.
So, I guess by being positive… we all can do it! “Perubahan itu bisa dilakukan jika dimulai dari diri kita sendiri, dan kita punya keinginan yang kuat untuk berubah!” Nasihat Ubey kepada saya (and maybe for all of us!). Saya tidak sabar ingin segera menyelesaikan materi album ketiga ini dan mendengarkan hasilnya. Bagaimana dengan kalian? Hahaha… kita lihat nanti!
Oke, saya cabut dulu ah…kepala saya udah dikerubungi lalat nih. Mohon do’anya kawans! [Papski]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar