Rabu, 27 Juli 2011

lirik koil

KOIL lyrics

 
9 Votes

MEGALOBLAST

Donlot mp3 KOIL album megaloblast di page ini:
http://sweetdevil666.wordpress.com/my-music/download/
Dosa Ini Tak Akan Berhenti
akankah kau percaya omong kosong belaka
hisapan jempol semata membuat kita
lupakan kenyataan hidup dalam khayalan
akankah kau bertanya “bukankah kau percaya?”
yakinlah apa yang membuat kita luka
tak akan pernah……..
darah ini milik kami
tanah ini memiliki
arwah ini leluhur kami
dosa ini tak akan berhenti
akankah kau percaya omong kosong belaka
hisapan jempol semata membuat kita
omong kosong belaka hisapan jempol semata
akankah kau percaya bukankah kau percaya
akankah kau berdaya menghadapi dunia
penuh dengan rencana membuat kita
cemaskan kenyataan budak kekhawatiran
akankah kau bertanya “inikah dosa?”
darah ini milik kami
tanah ini memiliki
arwah ini leluhur kami
dosa ini selalu menutup wajahku yang pucat pasi
tenggelam dan menyendiri
dosa ini menutup arti hidup kami yang akan berhenti
derita ini akan berhenti
derita ini akan berhenti
cerita ini akan berhenti
cerita ini akan berhenti
Apa Yang Kita Percaya
bila uang yang bisa membuat orang percaya
menikmati indahnya tanpa cemaskan bahaya
mungkin dengan hal ini bisa kubeli
mungkin dengan hal ini bisa kutemui
mungkin – juga – tubuhku yang kukorbankan bagimu
hei…..ajari kami….
membagi – mengabdi – menghormati kembali
percaya – kepada – apa yang telah hilang dan mati
terima dan minumlah inilah piala darahku
perjanjian abadi yang paling baru untukmu
dan untuk semuanya demi pengampunan
lupakanlah diriku
lupakanlah diriku
hei…ajari kami….
membagi – mengabdi – menghormati kembali
membeli – mencari – harga diri sendiri
apa yang kita percaya sebenarnya tak ada
apa yang kita percaya sebenarnya tidak pernah ada
Peluk Diriku
berdoalah saudara saudara supaya
persembahan kita diterima
olehNya yang maha kuasa
bersujudlah saudara saudara supaya
kebodohan kita diterima
olehnya kegelapan hampa
peluk diriku kesetiaan yang suci
peluk diriku kegelapan abadi
haruskah kita membaca
haruskah kita berbudaya
apakah pendidikan harus
menjadi pilihan utama
haruskah aku ikuti pola hidup yang kubenci
akankah semua menjamin apa yang kuingin
kebebasan memuja mencintai
peluk diriku kesetiaan yang suci
peluk diriku kegelapan abadi

Rasa Takut Adalah Seni
apa yang engkau takuti
antara surga dan telapak tanganmu sendiri
apa yang aku takuti
antara tuhan setan dan diriku sendiri
tarik napas sedalamnya
tarik napas sedalamnya
takut adalah naluri
adalah rasa
adalah seni
aku nikmati
aku menikmati
dosa dapat kau minta
membuatmu bangga
apa yang kau alami
hanyalah jalan ujian godaan religi
apa yang aku alami
akibat keputusanku sendiri
berjuta tanya dalam hati
aku berdiri menghadapi
aku nikmati
aku menikmati
seseorang akan tebus dosa
semua tinggal meminta
aku tahu suatu hari terjadi
aku tahu kita semua mati
aku mohon untuk hidup kembali
Kesepian Ini Abadi
aku tarik napas panjang
aku pejamkan mata
hangat : rasakan terang
nyawa lamaku berjalan
menyusuri debu-debu terbang
warisan kehidupan
aku mencari kabar
jasad lama kuimpikan
terasa hampa ha ha…..
hitam dan putih akan kutempuh bahagia
kututup mata rapat seperti berdoa
rasa sepi kembali mengalir
kesepian ini abadi
aku tarik napas panjang
aku buang lebih dalam
lapang : rasakan terang
aku telah jatuh cinta
terhadap hidup di dunia
tinggalkan surga tenang
aku tak dapat bertahan
tak akan menunggu sabar
bagai hujan kubasahi dunia
rasa sepi kunikmati
serahkan jasadmu seperti aku minta

Ini Semua Hanyalah Fashion
terpukau menatap wajah jelita menggoda
terkesima mendengar pidato sang pahlawan
mencari kebenaran dalam dua pilihan
untuk dianggap benar dan diakui
kita bergaya bagai patriot
peduli politik kenyataannya
kita mencari idola dalam majalah
fashion!!
fashion!!2X
terpaku di depan layar televisi
melihat gambar mencari suatu arti
terjebak dalam penjara tanpa terali
menghirup kebebasan yang semu ini
kita bergaya seperti patriot
peduli politik
bukankah pada kenyataannya
ini semua hanyalah fashion
fashion!!!
Mendekati Surga
aku adalah arsitek
aku adalah pionir
bahkan orang buta pun sadar
aku hanyalah pembual
tanpa rasa
tanpa raga
surga di hati
terbawa mati
ikuti rasa
jejaki halusinasi
aku adalah arsitek
merekonstruksi tubuhmu
bahkan membaptis kesadaran
menjadikanmu diriku
aku adalah arsitek
aku adalah pionir
akan kurancang dunia
menjadikannya diriku
Kita Dapat Diselamatkan
tersenyumlah bagaikan masa silam
saat masa depan tak pernah terbayang
hilang dalam lamunan
tertawalah sebelum ditertawakan
semua ini hanyalah guyonan
samarkan kenyataan
sampaikan padanya
aku masih disini
mencair menikmati
tak akan pernah berlari
dari masa depan
dari kenyataan
alangkah indahnya asap ini
bagaikan cinta yang tak kumiliki
nikmati hembusan
dengarkan suara lensa kamar putih
tulangku terasa dingin dan ringkih
raga ini terasa melemah
aku masih disini
mencair menikmati
tak akan pernah berlari
dari kenyataan
dari masa depan
sample:
“sebab di bawah kolong langit ini
tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang oleh Nya kita dapat diselamatkan”
Bantulah Kami Melihat
harapan kerinduan
kelahiran akan
menjadi mimpi kami
menangisi jaman
surat ini sogokan ini
tak akan mampu membeli
peran yang kau harapkan
darah ini tanah ini
tak kan terbeli meskipun
beban menyakitkan
sekian kali kita disuapi
ke sekian kali kita dibeli
tanggalkan kebodohan
tinggalkan masa depan
C C C P pelajaran
pemberontakan norma
surat ini menepis mimpi
bantulah kami melihat terang
yang mendamaikan hati cairkan benci
meminta berdoa dan percaya
terselamatkan
Kesepian Ini Abadi
aku tarik napas panjang
aku pejamkan mata
hangat
rasakan terang
nyawa lamaku berjalan
menyusuri debu-debu terbang
warisan kehidupan
aku mencari kabar
jasad lama kuimpikan
terasa hampa…
hitam dan putih akan kutempuh bahagia
kututup mata rapat
seperti berdoa
rasa sepi kembali mengalir
kesepian ini abadi
aku tarik napas panjang
aku buang lebih dalam
lapang
rasakan terang
aku telah jatuh cinta
terhadap hidup di dunia
tinggalkan surga tenang
aku tak dapat bertahan
tak akan menunggu sabar
bagai hujan basahi dunia
hitam dan putih akan kutempuh bahagia
kututup mata rapat
seperti berdoa
rasa sepi kembali mengalir
kesepian ini abadi
rasa sepi kunikmati
serahkan jasadmu seperti kuminta
Tidak Berarti
semua ini untuk dijual
siapa bilang harganya mahal
mengapa hijau melihat uang
setelah pakai tinggal dibuang
semua murah meriah
seperti televisi berwarna
aku akan musnahkan uang
menuju masa depan bahagia
tanpa pendidikan
tanpa jaminan
tanpa perlu kekhawatiran
semua murah meriah
seperti poli-tikus bermakna
semua ini untuk dijual
mulut ini untuk dijual
harga diri untuk dijual
memakai sistem digital
negara untuk dijual
negara untuk dijual
tidak berarti
tidak berarti
tidak berarti
tidak berarti
tidak mengerti
tidak mengerti
Di Bawah Permukaan
lagu instrumental
Terhenyak Diam
aku berkarat seperti besi
setengah mati
hidupku belum berarti
simpan dalam hati
menghisap malam kelam
menatap langit jingga
terasa sangat gelap
terhenyak diam
diam
diam
diam
tenggelam dalam gelap
terbenam lumpur yang pekat
sia sia bohong belaka
tua renta hina
aku berkarat seperti besi
seakan mati
hidupku tidak berarti
mengubur cita cita
tertawa langit jingga
tertindas alam kejam
terserap hitam kelam
terhenyak diam
terbenam sia sia
terbenam sia sia
terbenam sia sia
Murka
karam laut selatan
pecah sunyi kedamalaman
menyelam di antara karang
sadarkah kuberanjak perang
kau: hunus besi tajam
aku….hiu bersimbah darah
dinginnya kutub utara
tak sedingin pisau membara
terasa sesak di dada
kau: hunjam besi tajam
aku….hiu bersimbah darah
merah menganga
merah aku luka
merahnya darah
aku…hiu bersimbah darah
murka….
kau cekik napasku
kau cabik hatiku
kau toreh tubuhku
kau cabut nyawaku
Senyawa Mesin
nyawakan mesin
melawan angin
membelah angan
melejit kencang selatan
melesat berdua
menerpa cahaya
terbakar resah
gejolak cinta di dada
ini mesin logamku ini api hidupku
aku percaya
kaupun terbakar juga
ini kuda logamku
ini jati diriku
aku percaya kita bahagia
ternyata
apipun ingkari janji
untuk sehidup semati
aku kecewa
aku kecewa
Dengekeun Aing
matahari
pagi pagi matahari silau sekali
matahari kau bawa pergi bulanku lagi
aku ngomong sendiri
mengapa ngga ada orang dengerin
aku ngomong sendiri
matahari kau bawa pergi bulanku lagi
matahari kau buat aku nangis sendiri
matahari
matahari kuminta balik
kuminta balikin bulanku lagi
matahari bukain kuping
dengekeun aing
dasar kowe maling
hibur diriku ini
kenapa gak ada orang dengerin
aku nyanyi sendiri
kemana kau bawa bulanku tadi
aku nyanyi sendiri
aku nyanyi sendiri
Waktu Yang Berhenti
dan kulihat awan warna perunggu
diam disini aku duduk menunggu
memberi hati untuk diam sendiri
redam amarah dan bekukan resah
api telah lama terbakar
aku berpijar
dan kulihat awan merah membatu
seolah mereka hentikan waktu
pernah kau rasa tidak berdaya
menyerah begitu saja tanpa
harapan tanpa ada jalan penyesalan
bergetar menahan luka
memecah malam gulita
nyalakan lilin penentram hati
kutulis semua disini sekian tahun
tidaklah singkat untuk merenung
untuk menunggu waktu berlalu
detak jantungku diam membisu
bergetar menahan luka
berpijar api di dada
aku menunggu
waktu yang berhenti
Karam
kita percaya layari laut dunia
garis telapak menebak warna cuaca
telapak aku luka tertoreh kejamnya warna
tertawalah derita nyawa tinggalkan raga
tertawalah derita………..karam
lenganku berpijar merah hitam terbakar
menjerit ludahi benci bukan sembuh aku cari
bila kau rasakan ini bukan sembuh kau temui
aku menghitung hari terasa cepat berlari
aku selalu bangga menyakiti sesama
aku hanya bertanya tanpa melihat kaca
aku menghitung hari terasa cepat berlari
mungkin garis ini yang harus kuarungi
dan tanahku berpijak
merah hitam terbakar
merah hitam terbakar
merah hitam terbakar
merah hitam terbakar
merah hitam terbakar
Burung Hantu
kau panggil namaku
untuk melayani, seharusnya kau tahu
kau tak perlu kubantu
tangan delapan kepala sembilan
pemberian Tuhan, pernahkah sadar
pernah belajar usah gunakan
aku ingin lari dari kuasamu
aku ingin lari aku tidak mampu
kau panggil namaku
buatku terganggu, semua bicara itu
buat aku bisu, mulut terbuka tak ada
suara serba terpaksa mulut terbuka
tak ada suara usah renungkan
aku ingin lari menghindarkan diri
cari jati diri aku ingin lari
aku ingin terbang jauh seperti
burung hantu entah kemana mau
jadi apa bukan urusanmu aku ingin
terbang jauh melayang tubuhku
entah kemana akan hinggap dimana
melayang tubuhku jauhkan bayangmu
tinggalkan dirimu
Lagu Hujan
jalan berhenti…terhalang datangnya hujan ini
aku mencari…berlindung jauhkan basah diri
aku menanti…menghembus bongkahan asap
penghangat mulai terbayang lagi pecah
pecahan cerita melekat
belum berhenti… begitu derasnya hujan ini
mulai terangkai angan menyusun beling
beling kenangan banyak ilusi banyak yang
sudah teralami begitu banyak gembira
hanya kecewa tertanam di hati
kutunggu lama hingga hujan reda
menunggu lama hingga hujan reda
melamun lama hingga hujan reda
belum terdengar nada nada reda
rasa dingin menembus raga
rasa dingin menembus jiwa
rasa ini tak terlupakan……….
aku akan pergi ke tempat yang lain dari sini
ke waktu yang bukan hari ini
melihat apa yang akan terjadi
akan kutemui wajah wajah asing tanah ini
ku akan pergi saat hujan reda
walaupun lama pasti reda juga
tangga pelangi akan segera tiba
Karat
aku berkarat seperti besi
setengah mati
hidupku belum berarti
simpan dalam hati
menghisap malam kelam
menatap langit jingga
terasa sangat gelap
terhenyak diam
tenggelam dalam gelap
terbenam lumpur yang pekat
sia sia bohong belaka
tua renta hina
aku berkarat seperti besi
seakan mati
hidupku tidak berarti
mengubur cita cita
tertawa langit jingga
tertindas alam kejam
terserap hitam kelam
terhenyak diam
terbenam sia sia
terbenam sia sia
terbenam sia sia
Pudar
bintang benderang
telaga bersinar terang
mata air biaskan cahaya
membuang sepi bercermin di sana
raut wajah…..ulurkan tangan
aku raba kusentuh jarinya
aku rasa mengembara ke lain masa
aku dan dia
terdiam sejenak
mata hitam biaskan cahaya
bagai kaca becermin disana
raut wajah……ulurkan tangan
raut wajah……ulurkan lidah
tiba tiba kami berjalan entah kemana
aku rasa kita tidak hanya berdua
mereka datang
bagaikan elang
bawa aku terbang
kupercaya mereka bawaku serta
kupercaya mereka bawa ke sana
kupercaya mereka bawaku serta
kupercaya mereka bawa ke sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar