Minggu, 21 Agustus 2011

The Unsung Heroes


The Unsung Heroes

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” ( Pidato Bung Karno, Hari Pahlawan 10 Nopember 1961).



Sore itu dalam pinggiran jalan protokol cuaca cukup cerah meski dihiasi awan kelabu. Suara kendaraan bermotor menelurkan asapnya yang gelap. Mata saya tertuju pada sebuah pemandangan unik dan mengharukan. Buritan trotoar terduduk seorang kakek tua baya. Berpakaian rapi yang tak serapi nasibnya. Tangan kirinya memegang sebungkus nasi warteg.

Tangan kanannya yang sudah terlukis pembuluh-pembuluh darah memegang dengan kuat sendok plastik mentransfer energi kepada tubuhnya yang lunglai. Satu, dua, tiga suap nasi tergiling dalam mulut tak bergigi yang tampak kesusahan mengunyah. Di pundaknya terpampang lambang LVRI, sebuah pangkat semu yang berharga dalam sejarah. Sepatu but yang tampak rajin disemir melekat sebagai pelindung kaki-kakinya yang sudah tak sekuat dulu.
Dialah satu dari lebih kurang 32.000 prajurit dan PNS veteran yang telah berandil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan negara ini. Mereka bertempur dengan bermodalkan keberanian dan resiko kehilangan nyawa. Perjuangan dan kegigihannyalah yang membawa republik ini menjadi negeri berdaulat. Bambu-bambu rucingnya telah membakar sendi-sendi kekejaman penjajah.

Namun, gambaran di alenia pertama tadi cukup mendiskripsikan bahwa mereka sama sekali belum dihargai layaknya pahlawan. Nasib veteran cenderung diabaikan di negeri ini. Kesejahteraan para pejuang Tanah Air ini kerap dikesampingkan. Penghasilan mereka pun bahkan di bawah UMR. Mereka harusnya mendapat perbaikan nasib dan pemakaman yang layak. Kini, mereka hanya mengeluh dan meratapi nasib mereka yang berjuang membebaskan kita dari jajahan bangsa manapun, dengan mempertaruhkan jiwa dan raga mereka. Dahulu mereka yang menumpahkan darah, meninggalan rumah dan anak istri mereka, demi bisa mengibarkan bendera Merah Putih di Tanah Ibu Pertiwi Ini. Sekarang jasa mereka dilupakan oleh kita.

Tahun 2006, Para veteran itu mencurahkan isi hati mereka dalam sebuah surat ke Istana Merdeka. Karena, sejak 1994, satu potong tubuh pahlawan yang cacat dalam perang kemerdekaan hanya dihargai Rp 22.000 per bulan. Sekali lagi, mereka memohon perhatian yang lebih layak.
Sungguh sangat memilukan. Pertanyaannya, apakah pemerintah tidak mampu memberikan perhatian yang lebih layak. Bukankah usia para veteran itu sekarang sudah 70 hingga 75 tahun, sehingga tidak perlu memakan waktu lama untuk sekadar menyenangkan dan memberikan penghargaan yang pantas.

Mereka adalah orang-orang tua kita yang ikut membantu menegakkan berdirinya sebuah negara bernama Republik Indonesia . Sangat wajar untuk sebuah penghargaan. Tapi inilah raut muka negeri ini di usianya yang ke-66. Raut ironi yang tampak dimana-mana. Lihat saja, gaji dan tunjangan para anggota DPR, menteri atau anggota berbagai Komisi yang kini marak di Indonesia . Lalu, bandingkan dengan para veteran yang hanya dihargai Rp 22.000.

Bahkan, anggota DPR diberi hingga 30 jutaan rupiah hanya untuk dana serap aspirasi.

Padahal, kita belum merasakan hasil kerja para wakil rakyat itu. Inikah wajah negeri yang sudah merdeka 66 tahun. Beginikah sebuah negeri menghargai para veteran? Lalu dimanakah keadilan itu? Ketika sepucuk surat melayang ke Istana Presiden, kita pun tidak tahu, bagaimana nasib surat itu. Kita hanya bisa berharap, semoga ada titik cerah bagi para veteran ketika
sinar kemerdekaan menyentuh usia ke-66. Sekadar harapan untuk sebuah keadilan. Maka, dengarkanlah. (catatan : Asvi Warman Adam, Sejarawan LIPI)


Senja kemudian menuju malam, dan semakin malam. Mata saya masih berkaca-kaca membayangkan kakek veteran itu. Mobil saya berhenti dalam sebuah lampu merah. Mata saya seperti hujan tak henti-hentinya menitihkan air mata tatkala mengarah pada sebuah clubnight. Dalam pantulan cahaya-cahaya rona lampu disko melambungkan pikiran saya. Kebebasan yang kita dapatkan seperti itu bukankah atas darah dan keringat kakek tadi. Menari dan berjoged dalam lantunan musik-musik remix tidak berbanding lurus dengan makan nasi warteg di pinggiran jalan.

Artikel ini terinspirasi dari kawan saya di forum www.kaskus.us yang berencana menggalang dana untuk membantu kesejahteraan para veteran. Mari kita para kompasianers untuk lebih memperhatikan mereka kalau perlu membuat juga penggalangan dana sebagai rasa peduli kita terhadap nasib mereka, segenap manusia Indonesia yang sewajarnya terhormat.

Tidak seorangpun yang menghitung hitung, berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya …
( Pidato Bung Karno HUT Proklamasi 1956 ) 


Sabtu, 06 Agustus 2011

Underground Bukan Zionisme [Balasan Untuk FPI]

Underground Bukan Zionisme [Balasan Untuk FPI]


Sebenarnya ini bukan sebuah hal yang baik untuk memulai hari Senin, ketika lagi lagi sebuah berita di koran terkenal Jakarta yaitu The Jakarta post membuat saya tertegun, terhenyak dan kemudian marah marah. Namun musti bagaimana lagi bereaksi, ketika kebodohan demi kebodohan terus saja dilancarkan untuk menyerang praktek kehidupan bertoleransi dan berdemokrasi.
Jika membaca terhadap pernyataan Farid Budi Fahri, yang konon seorang anggota senior FPI, serta seorang pakar musik Islam, yang menuduhkan bahwa musik underground beserta segenap variannya membawa misi zionisme, maka saya kemudian dengan tegas menolak dan balik mempertanyakan pengetahuan kesejarahan musik dan budaya dari saudara Fahri itu sendiri.

Underground memang lahir sebagai sebuah bentuk budaya tandingan. Namun kita harus memahami secara historis dan secara kontekstual akan budaya tandingan itu sendiri. Musik punk yang lahir di Inggris, disana memang harus terlahirkan sebagai sebuah bentuk tandingan terhadap sistem monarki yang menghegemoni sendi sendi kehidupan rakyat Inggris. Ketika ia menyebar ke seluruh dunia, ia tidak diserap secara mentah mentah, namun juga beradaptasi dengan kultur kultur lokal setempat. Di Amerika, ia menjelma menjadi hardcore, budaya tanding terhadap fasisme, rasialisme, diskriminasi serta kebijakan politik dan ekonomi bernama New World Order.
Demikian pula dengan musik Thrash Metal. Musik ini adalah sebuah bentuk kemarahan terhadap sistem sosial ala Barat, serta sebagai sebuah bentuk terapi psikologis terhadap segenap individu yang tidak akan pernah bisa fit didalam sistem sosial tersebut. Kita bisa menyimak hal tersebut dari lirik liriknya. Dan ini adalah fakta kesejarahan yang ada.
Black Sabbath lahir di sebuah kota penuh pabrik di Inggris yaitu Birmingham. Tentu saja lirik liriknya banyak terpengaruh kepada kemarahan kaum pekerja disana. Jika Ozzy Osbourne kemudian membawa bawa peti mati keatas panggung, maka itu adalah sebuah simbol kemarahan Black Sabbath terhadap sistem sosial pada saat itu.
METALLICA, MEGADETH, ANTHRAX, dll lahir di Amerika. Bisa kita lihat bahwa kultur dan sistem sosial disana sudah sangat dekaden, sehingga melahirkan sebuah tandingan bernama Thrash Metal. Lirik lirik yang ada tidak dengan serta merta menyerang, namun lebih kepada memberikan sebuah terapi psikologis terhadap segenap metalhead yang memang tidak akan pernah bisa fit dalam sistem sosial tersebut. Bahkan juga beberapa lagu dari dari kaum Thrash Metal Amerika itu sendiri sebenarnya sangat anti perang, sebagai contoh sebaiknya silakan disimak ‘Holy War’ dari MEGADETH.
Lalu jika kita lebih melihat kepada permasalahan pencitraan yang terjadi dalam musik Metal, itu sendiri sebenarnya adalah sebuah ironi. Karena Metal sejak awal ia memposisikan diri sebagai anak haram peradaban Barat. Tengkorak, monster, binatang liar, serta segenap imaji rusak yang dibangun oleh kaum metalhead yang bisa kita lihat dalam citra IRON MAIDEN,METALLICASEPULTURA dll itu adalah sebuah cermin rusak dari peradaban Barat itu sendiri.
Lalu jika dituduhkan bahwa Metal membawa pesan pesan bersifat Satanic, maka sebaiknya saudara Fahri Budi yang konon seorang pakar musik ini lebih menilik dari kesejarahan atribut Metal dan juga kesejarahan penyebaran musik Metal. Simbol tiga jari dalam musik Metal dipopulerkan oleh Ronnie James Dio, seorang musisi metal era awal. Simbol itu dalam budaya orang Italia dan orang Latin adalah sebuah cara kuno untuk mengusir setan dan roh roh halus. Singkat kata, simbol itu adalah simbol tolak bala. Ia kemudian menjadi simbol dalam musik Metal sebagai sebuah bentuk citra ironis terhadap sistem sosial itu sendiri.
Lalu jika menilik dari varian yang dibangun oleh musik Metal hingga ia disebut Satanisme, maka kita harus menilik kepada sejarah penyebaran musik Metal di Skandinavia yaitu Swedia, Norwegia, dll dan juga kepada konteks kultural dalam kehidupan Skandinavia itu sendiri. Swedia dan Norwegia adalah negara yang menjadi kampung halaman nobel perdamaian. Negara negara ini juga seringkali menjadi cermin keberhasilan budaya dan peradaban Barat.
Namun ironisnya, disaat yang bersamaan diskriminasi juga terjadi dengan sangat keras disini. Diskriminasi ini terjadi dalam sebuah sistem sosial yang dikeluarkan oleh kebijakan kebijakan ala ajaran Nasrani. Disinilah musik Metal menemukan bentuk tandingannya, sehingga memunculkan varian bernama Death Metal, Black Metal dan Gothic Metal. Mereka memadu padankan musik Metal dengan budaya tradisional Skandinavia yaitu Viking sebagai tandingan terhadap diskriminasi sosial tersebut.
Dan jika kita melihat penghancuran simbol simbol religius Nasrani dalam musik metal tersebut, maka itu adalah sebuah bentuk performance yang merepresentasikan terhadap diskriminasi yang dilakukan melalui kebijakan kebijakan ala Nasrani disana.
Saya sendiri menolak dengan keras jika kemudian diisukan bahwa musik musik underground membawa pesan pesan Zionisme dan kemudian semua orang menyukainya tanpa menyadarinya. Sebagai sebuah fakta, di Indonesia sendiri banyak kaum underground, entah itu punk, hardcore ataupun metal yang menolak terhadap Zionisme.
Bahkan dalam dokumenter Global Metal yang disampaikan oleh Sam Dunn, Ombat personil band TENGKORAK sendiri menyatakan bahwa ia anti Zionisme. Lagipula, contoh yang disampaikan oleh saudara Fahri yang seorang anggota senior FPI ini adalah lagu lagu dari John Lennon, yang notabene adalah seorang hippies dan bukan seorang pencetus atau pengikut gerakan underground. Sehingga hipotesa yang dilakukannya serasa tidak masuk akal dan jauh panggang dari api.
Lalu apa maksud yang disampaikan FPI? Jika saya mencoba menyimak, maka hal itu ada pada kalimat dimana musik underground menjauhkan anak muda dari nilai nilai keislaman.
Saya memberi contoh Kimung, eks personil band metalcore BURGERKILL. Ia adalah seorang pemeluk islam dan juga seorang metalhead. Saya menyimaknya melalui beberapa tulisannya. Semasa kecil dan remaja ia memahami banyak ajaran Islam, dan kemudian selera musik metalnya mengajarkan sikap anti fasis dan anti diskriminasi.
Titik potong terhadap kedua hal tersebut adalah saat ia menterjemahkan sendiri keyakinannya dalam sebuah sikap yang anti terhadap diskriminasi dalam bentuk apapun termasuk religi dan cenderung toleran terhadap segenap perbedaan yang ada. Apakah disini underground menjauhkannya dari ajaran Islam … bisa saya jawab tidak ! Lagipula contoh mengenai Kimung bukan sebuah hal baru di Indonesia, karena saya juga mengenal banyak sosok underground yang disatu sisi juga masih meyakini ajaran agamanya.
Bagi saya sebuah produk budaya, apapun itu bentuknya akan selalu hidup dalam segenap hati para pengikutnya. Katakanlah marawis, kasidah, dll yang merupakan produk budaya Islam, apakah sekarang ia mati dan dilupakan jaman. Tidak, karena masih banyak orang yang juga melestarikan produk budaya ini. Sehingga sekalipun jaman telah berubah sedemikian drastis, dan satu bentuk budaya telah berganti budaya baru, namun tetap ada kaum kaum yang akan melestarikan produk produk budaya lama tersebut. Dan atas dasar inilah, maka saya lihat tendensi FPI dalam statement mereka di The Jakarta post adalah sebuah bentuk sikap insecure semata. Insekuritas yang jangan jangan dimasa depan bisa dipraktekkan dengan cara cara kekerasan dan fasisme. Gebuk, bacok dan sikat semua yang berbeda !
Indonesia bukan negara Islam sekalipun pemeluk agama terbanyak adalah Islam. Namun sekalipun suatu saat Indonesia menjelma menjadi negara teokrasi Islam dan demokrasi ditindas dengan fasisme religius, saya tetap meyakini bahwa musik underground mulai dari punk, hardcore, metal, dll akan tetap hidup di hati dan sanubari mereka yang mengimaninya. Ambil contoh saja Acrassicauda, band heavy metal asal Irak. Sekalipun kepala mereka diburu oleh kaum fundamentalis Islam baik dari Sunni maupun Syiah, namun selamanya mereka tetap menjadi seorang metalhead asal Baghdad. Seseorang tidak akan pernah bisa memaksakan nilai nilai tertentu untuk diyakini oleh orang lain, karena mereka sendiri pun memiliki nilai nilai tertentu yang mereka yakini dan merupakan yang terbaik yang dibentuk dari kehidupan mereka sendiri.
Agama adalah sebuah jalan humanisme, namun jika ia dipaksakan untuk menindas nilai nilai yang diyakini oleh orang lain, maka apa bedanya agama dengan Zionisme … dan ini adalah sebuah pertanyaan balik saya untuk saudara Fahri Budi yang konon pakar musik dan anggota senior FPI ini.


Tulisan : Andreij Eijkov
Source : http://karonkeren.multiply.com/journal/item/614/

Rabu, 03 Agustus 2011

KISAH NYATA GADIS BERUSIA 13 TAHUN BERTAHAN HIDUP DARI KANKER GANAS PALING MEMATIKAN DI DUNIA

-TRUE STORY GITTA SESSA WANDA CANTIKA.-
(
KISAH NYATA GADIS BERUSIA 13 TAHUN BERTAHAN HIDUP DARI KANKER GANAS PALING MEMATIKAN DI DUNIA)
aku2
TUHAN BOLEHKAH AKU MENULIS SURAT KECIL UNTUKMU
TUHAN BOLEHKAN AKU MEMOHON SATU HAL KECIL DARI MU
TUHAN BOLEHKAH AKU HIDUP UNTUK WAKTU YANG LAMA
TUHAN BOLEHKAN AKU ADA DI DUNIA INI UNTUK BAHAGIA..
ISTANA DALAM DUNIA KECILKU
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun, Namun sepertinya Matahari mulai marah padaku, karena masih saja Aku menutup mataku. Cahaya Matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, Aku mengalah pada alam dan Aku harus bangun, ini kah hari dimana Aku mulai harus sekolah.
Uohhhh…. teriakku sambil menguap.
Hai sobat, kenalkan namaku Gitta Sessa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga saudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Koko dan Kiki, Koko, kakak tertua aku sekarang telah menikah dan memberikan Aku seorang keponakan imut dan lucu loh.. sedangkan Kiki, kakakku ke-dua sibuk dengan kerajaan pendidikan dia. Anaknya rajin dan pandai sekali.. terkadang setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran sekolah. Dia yang terdepan menjadi guru privateku.
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini ada raja dari istana kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya.. eits jangan salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur tampang boleh dibilang ga jauh dari Tau ming se, bintang F-4 asal Taiwan itu loh..
Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil Aku mempunyai hobby Menyanyi dan Modeling. Ga percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan sombong ya hehe. Tapi itu kan waktu kecil, sekarang Aku sibuk dengan sekolah saja kok! Masih terbayang oleh Aku, ketika Aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa kejuaraan dan Aku juga sempat membuat album cilik. Tapi rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang Aku masih merindukan masa masa itu.
Oh ya.. sekarang Aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamar, aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester. karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya ketika perceraian orang tua. Aku dan kedua kakakku sempat memutuskan untuk berhenti sekolah. Namun akhirnya Aku rindu juga terhadap dunia pendidikan. Suatu ketika ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan. Sehingga akhirnya setelah berdiskusi kami memutuskan untuk kembali sekolah. Dan ternyata pilihan ini tidak salah.. Aku sangat bahagia karena memiliki beberapa teman yang baik dan sayang padaku.
Sobat, rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini. terlepas dari semua itu Aku masih berusia 13 tahun. Namun Aku juga mempunyai hobby jalan jalan ke Mal atau pun sekedar hal rahasia yang ingin Aku ungkapkan. Temen temenku suka mengeluh jika sedang berpergian denganku. Aku suka menghilang secara tiba tiba? Mereka terkadang sibuk mencari Aku kemana mana, padahal sesungguhnya Aku suka sekali menuju tempat bacaan di setiap Mal. Dari sekedar membaca komik sampe novel semua Aku suka! Makanya tak heran Aku bisa berjam-jam berdiri sambil membaca buku di sebuah kios atau toko buku.
Buat Aku pendidikan adalah segalanya. Dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah pengetahuan otakku, selalu kulahap. Mulai dari buku Pintar sampe kamus bahasa Indonesia. Aku sih sip sip aja! Hehe. Oh ya Aku suka sekali komik keluaran jepang. Bahkan Aku bercita cita untuk menjadi penulis komik. Di sela sela waktuku, Aku selalu mengambar Manga atau tokoh kartun jepang. Entah sudah berapa banyak tokoh kartun imanijasiku terlukis di kertas fileku.
aku2
Sahabat_keke
Oh ya.. tak lupa kukenalkan beberapa Sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangin . Mereka adalah Maya yang cantik, Syifa yang unik, Echda yang selalu bikin lucu, terus Chika yang pemalu namun ga malu-maluin. Andini yang selalu tertawa dengan kencang. Kemudian ada Nelly yang mirip Krisdayanti, Idha yang ceriwis. Githon dan Sysca yang selalu berebut hobby yang sama. Dan yang terakhir Nozia yang mirip Rei si Sailor Mars.
Kami adalah geng yang selalu bersama, susah atau senang. Duka atau tangis. Apapun kami lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris tidak pernah kami lakukan tanpa bersama. Karena kami adalah kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami. Tak kalah dari geng apapun. Karena kami punya motto biar kecil tapi cabe rawit. Biar masih SMP tapi kelakuan SMU hehe.
Tak terlupa satu sisi lain yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta. Aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta. Cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet. Tapi buat Aku, cukup cinta yang indah. Untuk seseorang yang kusayang. Andi, dia adalah pangeran dalam hidupku. Anugerah Tuhan yang membuat Aku serasa seperti putri dalam dongeng.
Sobat, bisakah kau merasakan apa arti dunia kecil dalam hidup kamu. Ya.. dunia kecil. Terkadang ada rasa sedih, benci dan marah. Namun terlepas dari semua itu. Dunia itu terasa indah. Bukankah setiap orang terlahir untuk memiliki dunianya masing masing. Mungkin istanaku terasa indah, namun ada pun sisi dimana Aku mulai merasa sedih. Karena Aku juga manusia biasa.
Mungkin Aku pernah bangga karena terpilih menjadi siswa terladan oleh pemerintah dan Aku sempat juga mendapatkan pelukan dari Ibu Megawati yang ketika itu menjabat menjadi Presiden. Namun Aku juga harus menghadapi sebuah kenyataan orang tuaku bercerai. Bukankah dunia itu cukup adil untuk manusia. Kebahagian dan kesedihan selalu ada dalam dunia. Apakah Aku layak mengeluh? Tidak. Aku tidak mengeluh. Aku jalanin semua dengan baik baik saja.
AIR MATA ITU MULAI ADA
Lukisan_asli_keke
aku2
Suatu ketika di hari yang tak pernah Aku duga. Ketika Aku mulai merasa ada hal lain yang mulai datang pada hidupku. Kakakku Kiki pulang dengan keadaan malu untuk dilihat, wajahnya mirip sekali dengan Ikan Mas. Aku sempat membuat lelucon akan sakit mata yang dialami oleh kakakku. Usut punya usut. Terjadi kehebohan di Kelas Kakakku. Beberapa siswa mengalami sakit mata memerah. Dan salah satuhnya adalah Kakakku.
Kuperhatikan wajah Kakakku ketika makan malam bersama. Kami sempat bercanda ria dan kukatakan pendapat Aku tentang sakit mata itu. Ada mitos yang mengatakan itu akibat mengintip. Dan kakakku terlihat malu, namun dia tidak marah karena itu hanya percandaan di meja makan.
Setelah Ayah memberikan obat mata, keadaan Kakakku mulai membaik. Beberapa hari kemudian penyakit itu menghilang. Namun ketika Aku bangun di pagi hari. Aku mulai merasa mataku terasa perih, kulihat cermin di lemariku. Astaga!! Mataku memerah. Aku tertular penyakit mata dari kakak. Mungkin karena Aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
Benar saja. Tawa kakakku terlihat senang ketika ia melihat wajahku. Untungnya Ayah sempat melotot ke arah kakak dan dia terdiam. Hal pertama yang Ayah tanyakan padaku adalah.
”gimana Keke. Sakit? Nanti pulang sekolah kita ke dokter ya!” tanya ayah dan Aku hanya terdiam karena malu.
Kejadian itu baru saja terjadi di rumah. Ntah apa yang bisa kupikirkan di kelasku nanti. Semua pasti akan menertawakan Aku. Memang hal itu terjadi. Semua murid di kelasku memandang dengan aneh , dan Aku hanya menutupin wajahku dengan tisue. Hingga temen sebangkuku Chika bertanya..
”napa loe ,ke?”tanya Chika
”mata gua.. kena tepa Kiki, aduh malu deh.!” ujarku
”ah sebodoh amet. PD aja lagi. Lagian bukan hal yang biasa kok. Kemarin kan sempet heboh heboh di Kelas sebelah juga ada yang kena!”
”oh ya kok gua ga tau ya..!”
”apa sih yang loe tau.. komik melulu sih! Tapi baguslah dengan gitu. Mereka juga ga ada yang berani katain loe.. takut ketepa haha!”
”dasar loe ah hehe!” ujarku pada Chika.
Nampaknya gosip kutukan bila meledek orang yang sakit mata, cukup ampuh untuk membuat temen temenku diam. Namun aku malu untuk bertemu Andi pacarku. Untungnya hari ini dia berhalangan hadir. Aku masih sempat mengikuti pelajaran olahraga bermain Volley. Dan ketika aku bermain volley..
”ke.. loe mimisan..!” ujar Chika yang satu tim denganku
Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Dan Aku pun berlari menuju toilet untuk membersihkan serta meredahkan mimisan ini. Untuk sesaat aku hanya beristirahat di ruang Unit kesehatan Siswa. Hingga menunggu mobil jemputan Ayah. Yang telah di beritahukan oleh wali kelas akan mimisanku.
Aku mulai mengeluh merasa sulit bernafas karena lubang hidung sebelah kiriku tersumbat. Melihat keadaanku Ayah mengira aku mengalami flu dan pilek. Akhirnya pulang dari Sekolah , kami langsung menuju dokter pribadi keluarga kami bernama Pak. Fendy.
Aku hanya terduduk terdiam ketika dokter mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. Kemudian ayah mulai bertanya tanya akan sakitku. Dokter hanya berkata ringan sambil membuat resep obat.
”obat ini diminum secara teratur selama Lima hari , bila tidak ada perubahaan saya akan buat surat pengantar ke prof Lukman di Rumah Sakit Darmais.” ujar dokter fendy
Aku dan Ayah hanya tersenyum kecil melihat apa yang dikatakan Dokter. Dugaan sementara untuk penyakitku adalah Sinus, dengan minum obat secara teratur dalam lima hari mungkin akan sembuh. Namun apa yang terjadi. Hari demi hari berlalu, Ada yang aneh dengan diriku. Mataku tidak kunjung memutih dan terus memerah. Mengeluarkan air mata dan terasa perih. Hidungku terus mengeluarkan darah dalam beberapa kali sehari. Ayah mulai khwatir dan rasanya lubang hidung sebelah kiriku terasa mati rasa.
Sesuai perintah Dr.Fendy bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, Aku harus menuju rumah sakit rujukan. Aku sedikit terkejut dengan apa yang kulihat dan mulai merasakan ketakutan kecil. Memandang sebuah rumah sakit yang besar dan untuk pertama dalam hidupku ,aku menginjakkan kaki di rumah sakit untuk bertemu dengan seorang Profesor Lukman.
Setelah bertemu Prof.Lukman. Ayah mulai memberikan surat pengantar yang dibuatkan oleh Dr.Fendy. setelah membaca isi surat tersebut. Prof.Lukman mulai melakukan tindakan awal. Bagian dari kepalaku akan di ronsen dan ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku menghadapi sebuah alat canggih dari kedokteran. Aku hanya berujar dalam hatiku , ada apa dengna diriku. Mengapa hanya sebuah flu. Aku harus melakukan berbagai pemeriksaan.
Setelah hasi ronsen itu keluar dalam bentuk copy scenen. Prof Lukman terdiam dan terlihat berkonsentrasi memperhatikan hasil ronsen tersebut. Prof. Lukman. Hanya memandangku sekilas lalu berkata padaku.
”Keke. Bisa kamu keluar sebentar.. Saya ingin bicara dengan Ayah kamu sebentar.. pembicaraan orang dewasa!” jelas Prof. Lukman
”ok.. gapapa. Ayah.. Keke. Keluar dulu ya..!” ujarku untuk pamit.
Kenangan_terakhir_keke
aku2
Dan Aku hanya melihat Ayah masih bingung dengan permintaan Prof.Lukman padaku. Setelah itu keadaan menjadi sunyi dan Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai pembicaran dengan Ayah.
”Pak Jody..” panggil Prof.lukman pada Ayahku.
”iya.. pak, ada apa ya ! kok anak saya dari kemarin mimisan dan katanya dia susah nafas ? Apa hasil diagnosa copy scenennya pak?” tanya Ayah.
”mohon Pak Jody kuat mendengar semua ini.. !” jelas Prof.Lukman yang mulai membuat ayah sedikit takut.
”ada apa dengan putri saya pak?”tanya Ayah.
”Putri Bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma..!!”
”hah.. rabdo…” ujar Ayah kesulitan mengulang
”penyakit ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.!”
”Kanker……!?” Ayah terkejut
”benar Pak Jody. Putri anda terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak!”
”saya tidak begitu ngerti penyakit ini.. tapi bagaimana bisa?”tanya Ayah
”mohon bapak tenangkan diri sebentar..!”
”saya minta maaf untuk mengatakan kalau penyakit kanker pada putri anda adalah kanker paling ganas dalam tingkatan kanker. Kanker ini masuk stadium 3. dan perkembangannya hanya lima hari. Dan ini adalah kasus pertama dalam hidup saya melihat kejadian pada putri anda. Biasanya kanker ini hanya menyerang anak di bawah usia 3 tahun atau usia lanjut.!”
”Professor jangan bercanda. Keke itu jarang sakit.. bahkan tidak ada tanda tanda kalau dia kanker!” bela ayah
dokter hanya terdiam dan mencoba membuat Ayah yang panik untuk tenang sesaat.
”Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma, penyakit ini merupakan kanker ganas yang tidak memiliki tanda tanda, lain dengan seperti kanker payudara ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat dalam waktu lima hari. !”jelas Prof.Lukman dan Ayah mulai menangis.
”tapi pak.. bagaimana bisa putri saya..terserang kanker begitu menakutkan seperti ini!”tanya ayah ulang
”Pak Jody. Saat ini bukanlah saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. namun adalah saatnya untuk mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien”jelas Prof .lukman.
Ayah hanya bisa menangis dan Prof berusaha membuat Ayah tenang. Setelah kemudian keadaan mulai terkontrol. Prof mulai menjelaskan prosedur yang harus dilakukan untuk menyembuhkan Aku serta melenyapkan kanker ini. Prof Lukman mengambil copy scenen tengkorak wajahku kemudian mulai menjelaskan tindakan yang harus dilakukan.
”jadi langkah yang harus dilakukan adalah mengangkat kanker ini melalui operasi. Dan operasi yang harus dilakukan adalah memotong tulang pipi, kemudian mata, dan setengah dari wajah pasien. Boleh dikatakan putri bapak kemungkinan akan menjadi buta dan cacat”jelas Prof. Lukman
”astaga Pak, kanker itu hanya sekecil kuku, mengapa operasi harus sampe kayak gitu?” tanya Ayah kaget
”Pak Jody. Prosedur pengangkatan kanker adalah secara medis adalah seperti ini, mengenai masalah sehabis operasi, bisa dengan melakukan operasi plastik pada wajah pasien!”
”tapi pak. Anak saya adalah seorang wanita. Bagaimana dia menghadapi masa depan setelah operasi yang nyaris menghabiskan sebagian muka dia!”
”tapi ini adalah keputusan yang terbaik..bagaimanapun tidak ada pilihan lain untuk kanker Rabdomiosarkoma!!”
”apakah ada jaminan setelah melakukan operasi. Putri saya akan sembuh!” tanya Ayah dan Prof Lukman hanya terdiam
”saya tidak bisa menjamin semuanya, karena untuk kanker stadium rendah saja. Keberhasilan sembuh pada pasien sangat kecil. Apalagi dengan keadaan putri bapak, yang saya bisa katakan adalah semua kehendak Tuhan.!”
”berikan saya waktu untuk menjawab dokter. Saya harus melakukan diskusi masalah ini dengan keluarga. Dan memberikan keputusan!”jelas Ayah
”Pak Jody, remukkanlah masalah ini dengan cepat. Karena kanker ini berkembang sangat cepat!”
Ayah hanya bisa terdiam untuk beberapa saat. Sedangkan Aku mulai bosan menunggu hasil pembicaraan Ayah dengan Prof.Lukman. Untungnya ada salah satu suster yang tidak bertugas dan dia bersedia menemani Aku berbicara. Suster yang sangat ramah itu terlihat baik dan ramah padaku. Dan saat Aku mulai berbicara dengan suster. Ayah muncul dengan wajah terlihat murung.
”Ayah.. lama banget sih!!.. untung ada suster yang temenin Keke ngobrol!” jelasku
”maaf ya keke.. tadi ada hal penting yang mesti Ayah bicarakan sama Prof.Lukman.”jelas ayah
Aku tak mengerti apa yang terjadi. Namun saat itu juga ayah berlutut mengikutin tinggi badanku. Dia memandangku dengan wajahnya kemudian ia mulai memelukku. Aku merasa malu saat itu ketika suster mulai tersenyum melihat tingkah ayahku yang tak biasa.
”aduh ayah.. malu neh, kenapa sih tiba tiba gini !” ujarku
”aduh gapapa lagi Keke. Ga usah malu malu gitu. Artinya Ayah Keke sayang sama Keke.. ya akan pak!” tanya suster itu
dan Ayah hanya terdiam tanpa bicara. Kemudian kami mulai kembali ke dalam mobil. Tidak ada canda apapun didalam mobil seperti biasanya. Ayah terlihat berbeda dari biasanya. Karena rasa penasaran ayah hanya dia saja, Aku pun mulai bertanya..
”Ayah.. apa sih kata Prof.Lukman tentang penyakit Keke!” tanyaku
dan ayah hanya tersenyum kecil dan berkata..
”Keke hanya sakit flu biasa. Tidak ada yang perlu ditakutkan.. minum obat nanti juga sembuh, Keke tahan dulu ya.. !!” jelas ayah
Keke_after_sembuh
aku2
Apakah ini sebuah pernyataan yang sesungguhnya. Aku mulai merasa ada yang tidak benar. Namun Aku tidak ingin berpikir apapun, karena sesungguhnya aku lebih tahu apa yang terjadi dalam tubuh aku. rasa sakit pada hidungku mulai terasa menghambat pernafasanku. Namun aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Aku ingin buktikan kalau apa yang Ayah katakan adalah benar..
HARI INDAH ITU TELAH DATANG
Hari indah dan harapan yang Aku nanti akhirnya telah datang. Doaku selama ini telah didengarkan oleh Tuhan. Kesabaran dan keihklasan Aku menerima semua cobaan ini telah terbayar dengan kesembuhan. Kini, Aku bisa melakukan apapun untuk hidupku yang telah hilang. Aku ingin membalas segala rasa sedih yang kualami dengan keceriaan.
aku2
LAHIR 19 JULY 1991-25 DESEMBER 2006
ALBUM PERDANA KETIKA AKTIF : ALBUM RAME RAME ANAK IDOLA
KELUARGA : AYAH DAN 2 ORANG KAKAK LAKI LAKI.
PRESTASI : 1999 ANAK TELADAN INDONESIA
BEBERAPA PENGHARGAAN : MODEL DAN MENARI
———————————————————————
Surat kecil untuk Tuhan, surat terakhir gadis remaja penderita kanker ganas.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada siapapun.
Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tau jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tau ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
aku2
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas. Ditulis oleh Agnes Davonar, buku yang penuh dengan hikmah dan ketulusan ini diberi judul ” SURAT KECIL UNTUK TUHAN”

surat kecil untuk tuhan

Surat Kecil Untuk Tuhan (Gitta Sessa Wanda Cantika) Memoriam 2008


Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan.

Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.

Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.

Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.

Perasaanku saat itu sangat hancur, aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mata yang berjatuhan setiap harinya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku dan kekasihku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti.

Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku, Aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama.Disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, disaat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku. aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib.

Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang dalam hidupku, Aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku, aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidup-hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku.

Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali, aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku bersyukur padanya, ia memberikan aku kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluargaku dan kekasihku.Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda sayang Tuhan kepadaku.

Dokter yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA.

Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari disaat sebelum aku harus dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku.Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat hembusan nafasku semakin berat.

Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan..surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker yang sama denganku.

Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirasi bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya.

Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya.

In memorial gitta sessa wanda cantika.

Surat Kecil Untuk Tuhan
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Ke dunia yang Kau berikan padaku..

In memorial,
Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91-25/12/06